Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Sombong dan Rakus Kajian Kitab Nasoihul Ibad Sesi 35

Bahaya Sombong dan Rakus


Dalam sesi ke 35 ini kita membahas tentang Bab ke 3 dalam dari kutipan nasehat yang ke 4 dalam kajian kitab Syarah Nashoihul Ibad Karya imam Muhammad bin umar Nawawi Al Jawi Al bantani.


Dari sayyidina Utsman bin Affan RA berkata:


مَنْ تَرَكَ الدُّنْيَا اَحَبَّهُ اللهُ وَمَنْ تَرَكَ الذُّنُوْبَ أَحَبَّهُ الْمَلَائِكَةُ وَمَنْ حَسَمَ الطَّمَعَ عَنِ الْمُسْلِمِيْنَ اَحَبَّهُ الْمُسْلِمُوْنَ


"Barangsiapa yang meninggalkan dunia maka akan Allah cintai, Barangsiapa yang menjauhi perbuatan dosa niscaya akan dicintai oleh para malaikat, Barangsiapa yang mencegah dari sifat rakus (Tamak) di antara kaum muslimin maka ia akan dicintai oleh muslim.


Nasehat ini berisi tentang tiga hal penting dalam bersosial, pertama tentang mendapat cinta Allah pada hambanya yang zuhud kedua malaikat bersama orang yang menjauhi perbuatan dosa dan yang ketiga menjauhi sifat rakus.


maksud nasehat ini telah dijelaskan oleh imam Muhammad bin umar nawawi Al bantani dalam kitabnya.



1 . Menggapai Cinta Allah Dengan menjauhi Dunia


Maksud dari menjauhi dunia ini adalah perbuatan yang tidak Allah sukai tentang dunia, seperti haus dengan pujian dan jabatan serta serakah dengan kekenyangan duniawi.


Haus pujian termasuk larangan keras dari para ulama' karena dampak buruknya ketika kita sering dipuji akan menumbuhkan sifat sombong dan Takabur.

Sifat ini dilarang bahkan sangat dibenci Allah dan para malaikatnya sebagaimana yang telah disabdakan di dalam Al Quran:


إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ


"Sesungguhnya dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan dirinya (QS. An-Nahl: 23)


Perbuatan sombong tidak akan memperbaiki Akhlak dan budi pekerti kita melainkan hanya menjadi pelebur iman dan pahala kita, Orang yang sombong terkesan lebih suka merendahkan orang lain dibandingkan memuji kelebihan orang lain.


Selain itu, orang yang terkesan sombong akan lebih mencari kesalahan orang lain untuk bahan dalam menjatuhkan karakternya, bukan mencari kebenarannya untuk dijadikan ibrah pelajaran dalam hidupnya.


Mereka akan merasa bahwa dirinya yang paling hebat, mereka merasa bahwa dirinya yang paling kuat, padahal tidak ada kekuatan kecuali kekuatan dari Allah SWT, dalam ayat lain Allah melarang setiap hambanya untuk berlagak dan bertingkah sombong diatas bumi, dalam ayat lain Allah SWT berfirman:


وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ


“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di atas bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.(QS. Luqman:18)


Banyak orang yang sombong Allah tumbangkan dalam kesengsaraan dunia Akhirat, di bumi mereka hancur dan di akhirat mereka akan disiksa oleh Allah SWT. dibumi mereka dipuji karena menghinakan Allah, tapi ingat mereka di akhirat akan Allah hinakan melebihi ia menghina Allah di dunia. Bahkan sebelum wafat golongan ini akan dicatat namanya dineraka.


Sebagaimana diriwayatkan oleh Haritsah bin wahab Al Khuza'i bahwa Nabi muhammad SAW bersabda:


أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ


"Maukah kamu aku kabarkan tentang ahli neraka? ketahuilah mereka adalah orang yang keras, rakus dan sombong". (HR-Bukhari: No. 4918 dan Muslim: No. 2853)


Dalam Hadits lain dijelaskan tentang apa itu makna sombong, tidak berarti sombong itu hidup mewah memiliki rumah megah serta aset yang melimpat.

Dalam satu riwayat dari Abdullah Ibnu Mas'ud RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:


لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ


"Tidak akan masuk surga seorang yang didalam hatinya terdapat sombong sebesar biji dzarrah (sawi), seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW: Apakah termasuk orang yang memakai baju bagus dan sandal bagus? Rasulullah SAW menjawab: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan, sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR- Muslim: No.91)


Dalam syarah kitab hadist Riyadhus sholihin dijelaskan bahwa sombong itu terdapat dua macam, Pertama sombong kepada yang Kholik kedua kepada Makhluk.


  1. Sombong kepada Khaliq yaitu takabur terhadap Allah dan meremehkan yang telah ditetapkan Allah SWT. meremehkan Nabi, malaikat bahkan Al Quran.


  1. Sombong Kepada Makhluk yaitu terkesan meremehkan orang lain, merendahkan orang lain dan suka menghujat orang lain bahkan mencaci maki orang lain.


Orang yang takabur bukan cuman diakhirat disiksa oleh Allah bahkan di dunia mereka kerap menerima hukuman Allah. sebagaimana dalam satu riwayat hadits shahih disebutkan :


أَنَّ رَجُلاً أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِشِمَالِهِ فَقَالَ " كُلْ بِيَمِينِكَ ". قَالَ لاَ أَسْتَطِيعُ قَالَ " لاَ اسْتَطَعْتَ ". مَا مَنَعَهُ إِلاَّ الْكِبْرُ. قَالَ فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ


“Datang seorang lelaki makan bersama Rasulullah SAW dengan tangan kirinya. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Makanlah dengan tangan kananmu. Orang tersebut menjawab, “Aku tidak mau.” Beliau bersabda: “Apakah kamu tidak bisa?” -dia menolak karena sombong. Setelah itu tangannya tidak bisa diangkat sampai mulutnya” (H.R: Imam Muslim. No.3766)


Semua sifat sombong tidak terpuji di antara makhluk dan kholik, jadilah hamba Allah yang penuh dengan keindahan akhlak. sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang tidak diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak perilaku manusia dimuka bumi sebagaimana sabdanya dalam hadist shahih:


إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ


"Sesungguhnya aku tidak diutus oleh Allah kecuali untuk menyempurnakan kebaikan Akhlak (HR-Imam Ahmad)



2 . Malaikat Mencintai Orang Yang menjauhi Dosa


Malaikat sangat mencintai hamba yang senantiasa selalu beribadah kepada Allah mengapa demikian, Karena malaikat tidak susah dalam mencatat semua amal-amalnya dan tidak lama dalam menghisapnya di hari kiamat.


Sebagaimana dikatakan imam Muhammad bin umar Nawawi:


لأنه لا يتعب الكتبة الذين يكتبون السيئات


"Karena malaikat tidak akan susah untuk mencatat amal buruk bagi pelaku keburukan.


Seluruh malaikat sangat mencintai hamba Allah yang sholeh, dan mereka menjaganya dari gangguan iblis dan syaitan.



3 . Orang Dermawan Lebih dicintai Orang Muslim


Dermawan disini adalah orang yang tidak rakus, karena sifat rakus akan merusak dunia ini. Mereka senantiasa ingin menguasai dunia dengan berbagai cara dan alasan sehingga jelas kita sebagai umat manusia akan merasa dirugikan oleh perilakunya.


Orang yang rakus tidak akan memperbaiki kehidupan kita, yang ada malah merusak dan kita yang akan diperbudak oleh hausnya nafsu rakus orang tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ka'ab bin malik RA :


الله عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ 


Dari Ka’ab bin Malik RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “ Dua serigala yang lapar dilepas di tengah gerombolan domba, tidak akan lebih merusak dibanding dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang akan merusak agamanya.” (HR- At Thabrani) Ibnu Hibban, Imam Ahmad.


Hadits ini menggambarkan bagaimana buasnya serigala saat melihat kambing, namun meskipun serigala buas tidak akan memakan anak kambing karena tidak membuat mereka kenyang, dan serigala hanya memakan induknya.


Berbeda dengan manusia yang semuanya akan ia kuasai dan akan mereka makan, meski tau hal itu tidak membuat mereka kenyang. rasa ingin menguasai itu melekat dalam diri manusia padahal pada nyatanya mereka tidak akan mungkin menjadi penguasa karena penguasa yang hak adalah Allah SWT.


untuk itu jika kita ingin dicintai Allah SWT,Malaikat,dan manusia jauhkan tiga sifat diatas dari diri kita.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. AMIN.


Wallahu A'lam.


Posting Komentar untuk "Bahaya Sombong dan Rakus Kajian Kitab Nasoihul Ibad Sesi 35"