Jangan Suka di Puji Kajian Kitab Syarah Nasoihul Ibad Sesi 37
Dalam pertemuan sebelumnya kita membahas tentang bab ketiga dalam nasehat yang ke enam kitab Syarah nashoihul ibad karya imam nawawi bin umar Al bantani. Dalam nasehat kali ini disampaikan oleh sahabat Abdullah bin mas'ud RA beliau berkata:
كَمْ مِنْ مُسْتَدْرَجٍ بِالنِّعْمَةِ عَلَيْهِ وَكَمْ مِنْ مَفْتُوْنٍ بِالثَّنَاءِ عَلَيْهِ وَكَمْ مِنَ مَغْرُوْرٍ بِالسِّتْرِ عَلَيْهِ
"Berapa banyak seorang yang telah tertipu dengan kenikmatan dunia, berapa banyak orang yang tertipu dengan pujian, dan berapa banyak orang yang tertipu dengan tertutupnya aib.
Nasehat ini menunjukan tiga hal yang penting dalam kehidupan bahkan sering terjadi pada diri kita tanpa kita sadari.
Ada tiga poin penting dalam nasehat diatas yaitu:
Tertipu dengan kenikmatan dunia
Lahirnya fitnah dari pujian
Lalai dengan tertutupnya aib.
Dalam kajian ini kita akan membahas nasehat diatas yang telah disampaikan oleh imam Muhammad bin Umar Nawawi Al jawi al Bantani.
1 . TERTIPU DENGAN KENIKMATAN DUNIA
Yang dimaksud dengan tertipu oleh kenikmatan dunia ini adalah seorang yang tidak mensyukuri nikmat yang kecil dari Allah, sehingga Allah SWT mengambil nikmat yang besar dari diri kita.
Mensyukuri nikmat Allah SWT hukumnya wajib bagi setiap muslim yang beriman kepada Allah, dalam Al Quran kita dituntut untuk senantiasa bersyukur kepada Allah dimanapun kita berada, dalam surah Al Baqarah ayat 152 Allah berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
"Maka ingatlah kepadaku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaku, dan janganlah kamu ingkar (Kufur) kepadaku. (Qs-Al Baqarah Ayat: 152)
Sebagian dari kita selalu bingung tentang cara bersyukur kepada Allah, sebagian melupakannya, bahkan saat ia diberi nikmat ia tidak bersyukur sedikitpun kepada Allah swt, salah satu nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat kesehatan dan waktu namun kedua nikmat ini sering kita lupakan, sebagaimana yang disebutkan dalam shahih muslim :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الَّلهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الَّلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثيْرٌ مِنْ النَّاَسِ الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ
"Dari ibnu Abbas RA berkata: Bahwa Rasulullah SAW bersabda: Dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak manusia, Nikmat sehat dan nikmat waktu luang " (HR-Imam Bukhari)
Sangat betul apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa dua nikmat di atas paling sering dilupakan.
(قَا اللهُ تَعَالىَ : يَاابْنَ اَدَمَ, اِنَّكَ مَاذَكَرْتَنِى شَكَرْتَنِى, وَاِذَامَانَسِيْتَنِى كَفَرْتَنِى (رواه الطبرانى عن ابى هريرة
"Allah berfirman dalam hadits qudsi-Nya: Wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau bersyukur kepada-Ku, dan apabila engkau melupakan-Ku, berarti engkau telah mendurhakai-Ku!, "(HR Thabrani)
2 . FITNAH DARI PUJIAN
Tidak semua pujian akan menjadi kebaikan bagi kita, karena tidak ada yang haq untuk dipuji kecuali Allah swt dan Rasulullah SAW.
banyak orang yang hancur karena terbuai dengan pujian, hancur akhlaknya dan hancur ilmunya, bahkan hancur hartanya.
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang menuntut ilmu yang sebenarnya harus ditujukan hanya untuk mengharap wajah Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk meraih tujuan duniawi, maka ia tidak akan pernah mencium bau surga pada hari kiamat nanti” (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sayyidina Umar RA berkata :
المدح ذبح
"Pujian itu adalah penyembelihan"
3 . LALAI DENGAN TERTUTUPNYA AIB
Banyak diantara manusia yang lalai dengan tertutupnya aib kita, sehingga mereka merasa bahwa tidak ada yang mengetahuinya sedikitpun, padahal Allah SWT maha tahu tentang apa yang tidak kita ketahui. Firman Allah dalam surah An-Nahl Ayat 19:
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
Artinya : "Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan (QS- An-Nahl ayat :19)
Setiap sesuatu yang kita kerjakan Allah mengetahuinya, termasuk hal yang kita rahasiakan sekalipun.
Semua hal yang kita lakukan didunia akan dihisab oleh Allah swt kelak dihari kiamat, meskipun hal tersebut sekecil biji sawi.
Allah SWT maha baik kepada kita lagi maha penyayang, Allah selalu menutupi aib kita di antara setiap makhluknya setiap saat, andaikan allah membuka aib kita mungkin kita akan menjadi seperti bangkai yang berjalan dimuka bumi ini.
Seluruh makhluk akan melihat aib kita dengan mata terbuka, bayangkan betapa malunya kita dihadapan orang terdekat jika hal itu terjadi.
Maka bersyukurlah atas nikmat allah ini, seluruh aib kita masih ditutup dengan kasih sayang Allah kepada kita.
Semoga Kajian ini bermanfaat bagi kita pembaca.
Wallahu A'lam...
Posting Komentar untuk "Jangan Suka di Puji Kajian Kitab Syarah Nasoihul Ibad Sesi 37"