Meninggal Saat Melahirkan dan Nifas, Syahid
Agama islam sangat memuliakan kodrat seorang wanita sebagai makhluk Allah SWT, meskipun dalam pandangan sisi lain lelaki memiliki kelebihan, Namun dari beberapa kelebihan yang diberikan kepada wanita lelaki tidak memilikinya dan juga sebaliknya.
seperti halnya dalam mengandung seorang janin dalam rahim wanita, ini adalah kemuliaan yang tidak Allah berikan kepada seorang lelaki di dunia.
bahkan para setiap langkah seorang wanita yang mengandung janin didalam perutnya, malaikat memintakan ampunan kepada Allah untuknya. seandainya pula meninggal dalam keadaan mengandung maka pahala Syahid bagi wanita tersebut.
Pahala syahid sangat pantas jika diberikan kepada sosok wanita yang mengandung sosok janin dalam perutnya, karena jerih payah yang ia rasakan selama sembilan bulan lamanya bahkan lebih, mulai merasakan sakit, berat badan bertambah, aktivitas yang terbebani, dan semua itu membutuhkan tenaga yang ekstra dalam menjalaninya.
Waktu istirahat pun terganggu karena rasa berat dalam perut, bahkan dalam masa mengandung seorang wanita tak sedikit yang memilih memasak untuk sang suami, tak sedikit pula wanita yang bekerja diluar rumah untuk membantu meringankan beban keluarga meski dalam keadaan mengandung.
Hal ini tak mudah jika seorang lelaki yang melakukannya bahkan ketika proses melahirkan tiba, tak sedikit dari wanita yang mengorbankan nyawanya demi sang buah hati.
WANITA MENINGGAL SAAT MELAHIRKAN SYAHID
Meninggal dunia saat melahirkan adalah Syahid, Sebagaimana disebutkan dalam kitab : Taqriratus sadidah fil masail mufidah | Qismul ibadah Hal/368 Karya Sayyid Hasan bin Ahmad bin Muhammad Al Kaff.
( ٣ ) شهيد آخرة :
وهم كثير ؛ أوصلُهم بعضُهم إلى سبعين ، كمن قتِلَ دون مالِهِ ، أو نفسه ، أو عرضه ، والمبطون ، والغريق والحريق،
" Syahid Akhirat banyak contohnya sebagian ulama' mengatakan hingga ada tujuh puluh pembagian dalam hal ini satu contoh seperti : Seorang yang meninggal dalam membela dirinya serta harta pribadi dan keluarganya, meninggal sakit perut (Hamil) mati tenggelam dan kebakaran.
Dalam Ta'liqah kitab di atas terdapat beberapa contoh yang lain termasuk
والميتة طَلقا
"Seorang wanita yang meninggal dalam melahirkan.
Para ulama' Madzhab imam Syafi'i sepakat bahwa wanita yang meninggal dunia dalam keadaan hamil dan melahirkan mati dalam keadaan syahid meskipun ia hamil hasil dari zina sebagaimana yang disebutkan dalam kitab I'anatut Thalibin Juz 2 Hal/124:
وأقسامه كثيرة، فمنها الميتة طلقا، ولو كانت حاملا من زنا،
"Pembagian mati Syahid itu banyak termasuk seorang yang meninggal dalam keadaan melahirkan meski dia hamil karena hasil dari buah perzinahan.
WANITA MENINGGAL SAAT MASA NIFAS SYAHID
Tak hanya dalam Proses melahirkan saja pahala syahid menemani wanita tersebut, seorang wanita yang meninggal dalam menjalani proses masa nifas juga termasuk syahid seperti yang dijelaskan dalam kitab: "Ghoyatul muna Syarah Safinatun Najah Karya Syekh Salim bin Abdullah bin Sa'id bin Sumair Al Hadrami, Halaman/ 474 :
و شهداء الآخرة كثيرون منهم على سبيل المثال لا الحصر : الميتة طلقا ولو كانت حاملا من الزنا والميتة في نفاسها .
"Dan Syahid akhirat sangat banyak dalam contoh bukan batasan, seperti seorang wanita yang meninggal dalam keadaan melahirkan, termasuk apabila ia meninggal dalam masa masa nifas sekalipun."
Hal semacam ini yang tidak dimiliki seorang lelaki dan hanya Allah berikan kepada seorang wanita, seorang wanita yang berzina Allah ampuni segala dosanya dan dimasukan ke surganya serta dihapus semua dosanya hanya karena melahirkan seorang janin meskipun janin tersebut hasil dari perzinahan.
Tak hanya dalam proses melahirkan saja, dalam masa nifas Allah memberikan pahala wanita dan mengampuni dosanya sehingga apabila meninggal dalam masa tersebut mendapat pahala syahid.
Semoga Tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi pengetahuan tambahan dalam memahami ilmu agama madzhab imam Syafi'i.
Posting Komentar untuk "Meninggal Saat Melahirkan dan Nifas, Syahid"